For Better Life...

to continue our life,

it's simple,

just pray and try..

Jumat, September 28, 2007

Mudik: Sebuah Memorial Panjang

Bagi yang berada jauh dari rumah, keluarga, kampung halaman, kata mudik adalah satu hal yang ditunggu-tunggu.
Mudik adalah perjalanan pulang kembali ke tempat semula ia berada setelah beberapa lama berada di tempat lain yang jauh.
Mudik dapat dikatakan sebagai suatu pejalanan yanng memiliki momentum tersendiri bagi yang melakukannya.
Secara harfiah, tidak bisa dikatakan makna dari mudik itu sendiri.
Untuk dapat memahaminya, kita harus melakukannya sendiri.

Kita harus mudik karena kita telah bepergian. Bepergian dalam jangka waktu yang lama dan pada satu tempat yang jauh.
Esensi mudik adalah saat perjalanan kita kembali ke rumah, pada keluarga, pada kampung halaman kita.
Perubahan adalah satu hal yang pasti yang akan kita temui saat kita kembali.
Perubahan itu bisa jadi dari kita sndiri atau dari tempat kita berasal.

Satu hal yang pasti, kebahagiaan dan kerinduan adalah hal yang kita bawa saat mudik.

Mudik adalah pulang kembali.
Kita harus pulang karena kita telah pergi.
Kita harus pulang karena ada yang menanti dan merindukan kedatangan kita.

Karena itu, untuk setahun lamanya aku pergi, aku harus pulang.


setahun adalah waktu dimana
musim menjadi panas dan hujan,
langit menjadi biru dan kelabu,
kerinduan menjadi hening dan bisu.

Senin, September 17, 2007

Bangka: Konservasi Lahan dan Air

Kemarin, saat kuliah Konservasi Sumber daya Perairan, dosenku yang seorang profesor menerangkan betapa pentingnya melakukan konservasi terhadap lingkungan.
Konservasi sendiri berarti memelihara lingkungan hidup dengan melakukan pengawetan terhadapnya agar terus terjaga kelestariannya.
Ada 3 hal penting dalam Konservasi, yaitu: Preservasi (perlindungan dan pemeliharaan), konservasi (pengawetan), dan rehabilitasi (perbaikan).

Kemudian Beliau mengambil contoh suatu daerah yang sangat membutuhkan penanganan lingkungan yang maksimal: Bangka.
Beliau mungkin tidak tahu diantara mahasiswanya, ada tiga orang yang berasal dari daerah itu, termasuk aku...
Dengan penuh tekanan, beliau mengatakan bahwa lahan di sebagian besar daratan Pulau Bangka mengalami kerusakan cukup parah akibat penambangan Timah Ilegal (TI).
"Bila kita melihat dari atas Pulau Bangka misalnya dari pesawat, akan telihat daratan yang dipenuhi lubang-lubang besar yang tergenang air, seperti sebuah danau, dan tidak ada bedanya dengan lautan yang mengelilingi pulau tersebut".
Ehm! aku tersedak dalam tenggorokanku, seperti ada seseorang yang sedang membicarakan aku.
Bukannya aku tidak tahu kondisi daerah asalku sendiri yang sekarang rusak parah akibat bekas galian TI, namun aku sampai terkejutnya menyadari kenyataan bahwa dosenku mengambil contoh daerahku. Betapa terkenalnya daerahku akibat kerusakan itu.
Kemudian aku bepikir, aku disini duduk mendengar dosenku menerangkan tentang konservasi SDA, dan pengrusakan lahan terus berjalan di daerahku.
Bagaimana melakukan konservasi lahan terhadap daerahku yang sudah cukup parah itu?
Aku sedang memikirkannya.
Sejauh ini, kuharap pemerintah langsung turun tangan untuk memperbaiki keadaan dan sesegera mungkin melakukan konservasi lahan secara bertahap, setidaknya di lahan yang benar-benar telah parah dan mengancam kelestarian lingkungan daerahku.
Kemudian, semoga masyarakatku sendiri tidak melakukan penambangan ilegal yang membuat lubang galian makin banyak dan daratan kita terus terkikis.
Adakah penambangan timah dilakukan tanpa membuat lubang dan merusak lingkungan?

Mari kita jaga lingkungan kita dan tanah kita.
Save our land.
Save our life.

Minggu, September 16, 2007

Pagi hari ini

4 Ramadhan 1428 H

"Marhaban yaa Ramadhan"
untuk keluargaku, saudara-saudaraku, teman-temanku yang disana dan teman-temanku disini, semoga Ramadhan ini penuh berkah bagi kita.
Bulan Ramadhan permulaannya adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan pengakhirannya adalah pembebasan dari neraka.
semoga kita menjadi hamba yang selalu diridhai dan diberkahi Nya.